Rabu, 20 Oktober 2010

MEMAHAMI ANAK




MEMAHAMI ANAK
Orang tua atau guru sering kurang dapat memahami anak-anak sebagai suatu individu yang unik. Kemampuan anak-anak disamaratakan dengan menuntut mereka untuk mampu berprestasi dalam beberapa bidang sekaligus. Akibatnya anak-anak sering menemui kegagalan dan akhirnya mengalami frustasi.
Bimo misalnya unggul di bidang matematika, namun ia kurang mampu bernyanyi di depan kelas atau menggambar. Sebaliknya Putri yang sudah sering tampil menyanyi mungkin kurang tangkas bila harus mengerjakan soal matematika.
Bila mereka diperlakukan dengan sikap yang seimbang dalam arti masing-masing dihargai kelebihannya, maka merekapun akan memiliki rasa percaya diri yang kuat. Mereka akan merasa ceria dan bersemangat. Untuk selanjutnya mereka akan termotivasi untuk mempelajari hal-hal yang baru sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan orang tua atau guru dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, di mana setiap anak dilihat sebagai individu yang memiliki potensi yang berbeda satu sama lain namun saling melengkapi dan berharga.
Selain menghargai anak sebagai individu yang unik, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk lebih memahami mereka.


ANAK BUKAN ORANG DEWASA MINI
Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran mini. Mereka memiliki keterbatasan-keterbatasan bila harus dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu mereka juga memiliki dunia tersendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anak-anak.
Untuk menghadapi mereka dibutuhkan kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam. Mengharapkan mereka bisa mengerti sesuatu dengan cepat dengan membayangkan bahwa mereka adalah orang-orang dewasa seperti kita, tentu bukan merupakan sikap bijaksana.

DUNIA ANK DUNIA BERMAIN
Dunia anak adalah dunia bermain yaitu dunia yang penuh spontanitas dan menyenangkan. Sesuatu akan dilakukan anak dengan penuh semangat apabila terkait dengan suasana yang menyenangkan. Namun sebaliknya akan dibenci dan dijauhi anak apabila suasananya tidak menyenangkan.
Seorang anak akan rajin belajar, mendengarkan keterangan guru atau melakukan pekerjaan rumahnya dengan ceria apabila suasana belajar adalah suasana yang menyenangkan dan menumbuhkan tantangan.


ANAK SELALU BERKEMBANG
Anak selain tumbuh secara fisik juga berkembang secara psikologis. Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan berbagai perilaku sesuai dengan ciri-ciri masing-masing fase tersebut.
Dengan memahami bahwa anak berkembang, kita seharusnya tetap tenang dan bersikap bijaksana sesuai dengan angan dan harapannya.

ANAK SENANG MENIRU
Anak-anak pada dasarnya senang meniru karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka diperoleh secara meniru.
Anak-anak yang gemar membaca umumnya adalah anak-anak yang mempunyai lingkungan di mana orang-orang di sekelilingnya gemar membaca. Mereka meniru ibu, ayah, kakak, atau orang-orang lain di sekelilingnya yang mempunyai kebiasaan membaca dengan baik.
Dengan demikian orang tua atau guru dituntut memberikan contoh-contoh keteladanan akan hal-hal yang baik termasuk perilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.

KREATIFAnak-anak pada dasarnya kreatif. Mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, misalnya rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang laus, tidak takut salah, berani menghadapi resiko, bebas dalam berpikir, senang akan hal-hal baru, dan sebagainya.
Dalam hal ini orang tua dan guru perlu memahami kreativitas pada diri anak-anak dengan bersikap luwes dan kreatif dalam mendampingi dan membimbingnya.
Sumber : Seto Mulyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar